Setelah memperbaiki jalan di kampung menggunakan uang pribadinya, Joko Suranto kini sering mendapat permintaan bantuan serupa. Pengusaha sukses asal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah itu mendapatkan permintaan itu melalui direct message di media sosialnya. Saat publik tahu Joko juga pernah menggunakan dana pribadi untuk perbaikan jalan di Kecamatan Cicalengka dan Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, permintaan itu disebutnya makin banyak.

Menerima banyak pesan dan permohonan, Joko mengaku dilema. Satu sisi ia merasa iba, tapi sisi yang lain ada rasa khawatir. Ketika menerima pesan dengan jumlah yang banyak itu, ia menangkap sisi minor terkait potret masyarakat hari ini.

Dalam arti, ia tidak mungkin memberikan pendidikan mengemis atau membuat mental masyarakat terbiasa dengan kata menyerah. "Ya saya akui sedih juga, pasalnya saya juga pernah di posisi itu. Jangan sampai masyarakat kita ini mentalnya gampang menyerah, gampang meminta pada orang yang tidak di kenal," ujarnya. Meski prihatin, Joko sadar betul, saat ini Bangsa Indonesia sedang tidak baik baik saja.

Saat menerima pesan dari masyarakat yang meminta jalan di wilayahnya diperbaiki, satu hal yang kerap ia ingat yakni pesan ayahnya. "Meskipun sedih, saya selalu ingat pesan ayah saya, 'harus bisa melumpuhkan diri sendiri, harus bisa berusaha sendiri, tidak gampang menyerah apalagi menengadahkan tangan pada orang lain,' tapi satu sisi saya sadar bahwa Indonesia ini tidak baik baik saja, jadi ini sangat dilema," tuturnya. Kendati sudah membangun jalan di pelbagai lokasi. Joko mengaku sedari awal tidak berharap pujian dari publik.

Bahkan, ia meminta pada siapa pun termasuk jajarannya untuk berani dan bisa melupakan sebuah proses kebaikan. "Kalau boleh lupakan, kalau diungkit lagi akan ada pertanyaan mengenai proses ikhlas, mengenai motif, hasrat politik. Kalau sudah ke sana agak susah karena banyak sangkaan," kata dia. Baginya berbuat kebaikan tidak perlu menunggu sesuatu yang besar.

Ia meyakini kebaikan sekecil apa pun pasti akan melahirkan manfaat dan motivasi untuk perubahan. "Niat kita itu memang bagaimana caranya agar bermanfaat buat sesama, jangan takut kalau mau berbuat baik, semampu kita saja. Kalau ditanya kenapa yang kita lakukan enggak di publish, buat apa? Bukan itu tujuan kita, jadi orang biasa saja, jadi orang baik, jadi orang bermanfaat, syukur syukur memotivasi orang banyak," tegasnya.(*)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *