Polisi menangkap 10 remaja saat asyik nongkrong di warkop Jalan Luntas, Tambaksari, Surabaya, Rabu (30/11/2022) dini hari. 10 remaja ini ditangkap lantaran diduga terlibat pengeroyokan pos satpam di Perumahan Pakuwon City, Kenjeran, Surabaya, Sabtu (26/11/2022) dini hari. Akibat pengeroyokan brutal itu, Fatur Rozi warga Kenjeran, Surabaya, dan Reno, anggota satpam perumahan elit di kawasan Mulyorejo, Surabaya, terluka bacok dan memar.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP Anton Elfrino Trisanto membenarkan, 10 remaja yang diamankan dari lokasi warkop atas dugaan keterlibatan aksi penganiayaan yang menyebabkan dua orang korban tersebut. "Benar, (total jumlah) 10 orang kami amankan namun ini masih dalam proses penyelidikan," ujarnya saat dikonfirmasi awak media, Rabu (30/11/2022). Mantan Kabag Ops Polrestabes Surabaya menambahkan, 10 orang remaja masih menjalani pemeriksaan penyidik atas dugaan keterlibatan aksi pengeroyokan tersebut.
Pada saat mengamankan mereka, petugas juga sampat menemukan beberapa senjata tajam (sajam) yang diduga acap dipergunakan untuk melakukan aksi penganiayaan. "Ini masih kami mintai keterangan," pungkasnya. Sekadar diketahui, Fatur Rozi warga Kenjeran, Surabaya, dan Reno, anggota satpam perumahan elit di kawasan Mulyorejo, Surabaya, menjadi korban kebrutalan aksi gerombolan kelompok geng motor remaja, pada Sabtu (26/11/2022) dini hari.
Keduanya mengalami luka bacok dan lebam usai dikeroyok oleh gerombolan remaja geng motor bersenjata tajam. Korban Fatur Rozi yang mengalami luka sobek pada bagian kepala dan tangan kiri, terpaksa menandapat penanganan medis di IGD RSU Haji Surabaya, di Sukolilo, Kota Surabaya. Sedangkan, Reno, yang mengalami luka lebih ringan ketimbang Fatur, mendapat penanganan medis di RSU Unair, Surabaya.
Sementara itu, Kapolsek Mulyorejo Polrestabes Surabaya Kompol Sugeng Rianto mengatakan insiden tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 WIB, Sabtu (26/11/2022) kemarin. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi yang dihimpunnya. Insiden tersebut bermula saat korban Fatur Rozi berboncengan motor dengan dua orang temannya yang lain, sedang dalam pengejaran oleh gerombolan massa remaja yang mengendarai motor. Aksi kejar kejaran yang terjadi di antara kedua belah pihak itu, berakhir sampai di sekitar jalan yang berdekatan dengan pos security perumahan tersebut.
Entah apa penyebabnya. Tubuh Fatur Rozi terjatuh dari boncengan motor yang dikendarai oleh temannya itu, hingga tertinggal dari upaya pelarian temannya itu. Hingga akhirnya, Fatur Rozi seorang diri yang menjadi 'bulan bulanan' gerombolan massa yang kalap. Merasa nyawanya terancam. Sugeng melanjutkan, Fatur Rozi bergegas berlari menuju ke pos security perumahan tersebut untuk meminta perlindungan.
Namun, gerombolan massa yang terlanjur kalap tersebut, tetap berusaha melukai Fatur Rozi menggunakan sajam, termasuk Reno, seorang petugas security perumahan yang berupaya melerai perkelahian tersebut. "Di pos satpam, satpamnya kena (serangan) juga. Yang datang itu banyak. Yang bacok enggak banyak," ungkapnya. Mengenai motif pemicu aksi pengeroyokan tersebut. Sugeng mengatakan, pihaknya belum memperoleh kepastian informasi mengenai penyebab aksi tersebut.
Hanya saja, yang dapat dipastikan adalah gerombolan massa tersebut didominasi oleh kalangan remaja yang mengendarai motor. "Kalau motifnya kita belum bisa memastikan. Cuma kalau kasat mata, mereka menggunakan motor secara bersama sama," jelas mantan Kapolsek Wonocolo itu. Kasus pengeroyokan tersebut secara locus delicti, sejatinya terjadi di kawasan yuridis Polsek Kenjeran Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Namun, Sugeng menjelaskan, pihaknya tetap akan menerima laporan pihak korban untuk kemudian dilakukan pelimpahan ke pihak Mapolsek Kenjeran. "Lapor ke polsek kami terima. Saat buat LP cek TKP masuk wilayah Kenjeran. Kemarin pagi itu, sabtu pagi, banyak kejadian di Polsek Kenjeran, setelah koordinasi, minta tolong (polsek) Mulyorejo Terima LP nya, baru dilimpahkan," pungkasnya. Kemudian, Kanit Reskrim Polsek Kenjeran Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Iptu Suryadi mengatakan, laporan atas insiden tersebut dibuat oleh pihak korban di Mapolsek Mulyorejo.
Karena, lokasi insiden tersebut, berada di area yang terbilang sebagai kawasan perbatasan wilayah antar kecamatan. Namun, pihaknya tetap melakukan penyelidikan atas insiden pengeroyokan tersebut, agar insiden gangguan ketertiban dan keamanan masyarakat tersebut, tidak terjadi kembali.